Rabu (20/09/2023), Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muria Kudus (UMK) mendapat kunjungan dari PPSDSN (Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra) Pendowo Kudus. Kedatangan mereka ini bertujuan untuk berlatih memainkan alat musik karawitan yang sebelumnya telah dipelajari di PPSDSN dengan bimbingan dosen serta mahasiswa PGSD UMK. Mereka terlihat sangat senang dan antusias memainkan alat musik karawitan.
Ketua Prodi PGSD UMK, Siti Masfuah mengatakan bahwa setiap orang itu istimewa dan mempunyai potensi termasuk mereka yang mempunyai keterbatasan. Dalam rangka menjalankan pembelajaran yang humanis, guru SD hendaknya bisa merangkul semua pihak. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pengabdian yang sudah dilaksanakan dosen di panti tersebut. Sesekali mereka ingin belajar karawitan ke PGSD. Selain dosen, pengabdian ini juga ditindaklanjuti lagi dengan menghadirkan mahasiswa melalui Program Kreativitas Mahasiwa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM). “Harapan yang pertama dengan adanya pelatihan karawitan ini menjadikan mereka seseorang yang berguna. Kita ingin menunjukkan kalau mereka itu orang yang berharga tanpa pengecualian. Yang kedua, ikut berbagi ilmu dan keterampilan bagi mereka. Yang ketiga, rasa kepedulian kepada masyarakat minoritas. Terakhir, semoga kerjasama ini tidak hanya berhenti sampai sini saja, tapi bisa berlanjut terus, dan tidak hanya prodi PGSD saja,” pungkasnya.
Selanjutnya, Yoshi Susanto, pembimbing mental dan spiritual PPSDSN menjelaskan bahwa pemberian motivasi dan bimbingan kesenian bagi penyandang disabilitas sensorik netra ini bertujuan untuk menambah wawasan dan keterampilan. Selain itu, juga agar mereka mengetahui bahwa mereka tidak dikucilkan karena mempunyai keterbatasan. Lebil lajut lagi ia juga menjelaskan mengenai penerimaan anggota baru di PPSDSN dibatasi usia, yakni maksimal 50 tahun. Di atas usia 50 tahun, nanti akan diarahkan ke panti lanjut usia (lansia). “Mereka di PPSDSN rata-rata 2 tahun, tergantung kecerdasan dan usia. Setelah lulus, mereka akan dikembalikan ke masyarakat untuk mengembangkan ilmu yang didapat,” jelas Yoshi.
Abbas, salah satu penyandang disabilitas sensorik netra mengaku senang berada di PPSDSN. Banyak kegiatan yang dilakukan, diantaranya yaitu BTB (Baca Tulis Braille), berlatih massage (pijat), dan berlatih memainkan alat musik karawitan. ”Perasaannya tentu sangat senang di PPSDSN ini karena punya banyak teman senasib. Pesan saya untuk teman-teman, tetaplah semangat dan jangan putus asa. Apapun cita-citanya, raihlah setinggi mungkin,” tandasnya.