Jumat (18/8), Program Studi PGSD Universitas Muria Kudus menyelenggarakan Seminar Nasional dalam rangka menyemarakkan Dies Natalis PGSD UMK yang ke-14. Seminar yang bertempatkan di hotel @Hom Kudus ini mengangkat tema “Integrasi Merdeka Belajar Berbasis Kearifan Lokal dalam Membentuk Calon Pendidik di Era Global”. Seminar ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa, baik secara offline maupun online.
Ketua panitia seminar nasional PGSD UMK, Mohammad Syaffruddin Kuryanto mengungkapkan bahwa seminar pada kesempatan kali ini mengangkat tema kearifan lokal yang ditujukan untuk memperkenalkan budaya lokal yang kini mulai terancam eksistensinya. Untuk itu, pihaknya sebagai komponen pengajar berkomitmen untuk menjalankan metode pembelajaran dengan memaksimalkan sesuatu yang ada di sekelilingnya.
Syaffruddin juga berpendapat bahwa sektor kearifan lokal perlu terus mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai pihak terkait. Hal ini terjadi karena adanya kekhawatiran akan tergerusnya kearifan lokal oleh kemajuan teknologi yang cukup masif saat ini.
“Kearifan lokal harus tetap kita lestarikan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikannya, karena dikhawatirkan kearifan lokal itu akan punah,” tuturnya.
Lebih lanjut lagi, Syaffruddin menerangkan berawal dari diadakannya seminar ini pihaknya akan memperkenalkan metode pembelajaran yang dikemas cantik dengan balutan kearifan lokal. Diantaranya yaitu, permainan tradisional hingga memperkenalkan sejarah batik.
Syaffruddin berharap prodi PGSD UMK dapat menjadi jurusan yang unggul dari segala bidang serta memperoleh banyak prestasi yang diukir oleh dosen maupun mahasiswa PGSD.
“Harapan saya, semoga Prodi PGSD UMK menjadi jurusan yang unggul dan banyak meraih prestasi baik nasional maupun internasional,” pungkasnya.