Senin (31/1) Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muria Kudus mengadakan kuliah umum secara virtual. Tema yang menjadi pokok bahasan yaitu “Budaya Sebagai Sumber Belajar di Pendidikan Dasar”. Kuliah umum pada kesempatan kali ini dihadiri narasumber yang luar biasa yaitu Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi, M.A. dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang dan dimoderatori oleh dosen PGSD Universitas Muria Kudus yaitu Dr. Nur Fajrie, M.Pd. Kuliah umum pada kesempatan ini diikuti oleh dosen dan mahasiswa PGSD UMK utamanya mahasiswa semester 6.
Dalam penyampaian materi Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi, M.A. menjelaskan bahwa pendidikan merupakan proses pembudayaan yang bersifat universal, oleh karena itu perlu ditegaskan bahwa sebaik-baik pendidikan, pendidikan kebudayaan merupakan pilihan orientasi paradigmatik yang ideal sekaligus realistik. Lebih mendalam lagi, beliau menerangkan mengenai praktik pendidikan berbasis etnik yang menjadi syarat penting bagi guru memahami pendekatan kebudayaan secara menyeluruh, dan secara khusus kebudayaan etnik yang menjadi tempat tugasnya, dan kreatif mengelola materi dan metode pembelajaran berbasis etnik.
Lebih lanjut lagi dirinya mengatakan bahwa memasukkan unsur budaya (etnik) pada pendidikan anak di sekolah dasar akan membantu menumbuhkembangkan individu menjadi manusia yang memiliki ciri kreatif dan penuh inisiatif, imajinasi yang subur, kebijakan emosi, arah moral, kemampuan bertindak secara kritis, otonom, serta kebebasan berpikir dan bertindak.
“Pendidikan berbasis etnik hendaknya diarahkan pada pengembangan kepribadian dan dalam rangka mengukuhkan rasa hormat terhadap hak asasi manusia dan kebebasan umum, meningkatkan pemahaman, kerjasama, dan persahabatan lintasetnik, bangsa, agama, dan negara”, pungkasnya.